<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d33206210\x26blogName\x3dLily.en.da.days\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://lilyendadays.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://lilyendadays.blogspot.com/\x26vt\x3d6695960562355461877', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Monday, April 16, 2007

Post hari ini adalah tentang laporan liburan saya ke Taman Safari Indonesia.

Err, namun sebelumnya dengan sangat menyesal saya memberitahukan bahwa saya tidak akan membuat laporan tentang liburan saya sebelumnya ke Anyer dalam rangka Comprehensive Learning di Krakatau Waja Tama (KWT), anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel. Hal ini dikarenakan dokumentasi yang kurang lengkap, dan juga ada beberapa foto dan kisah yang tidak boleh diceritakan karena Papi dan Abang maksa-maksa tidak mau diekspos :-“.

Foto-foto tersebut diambil dengan kamera 1,3 MP handphone Samsung SGH-E770 milik saya :P.

Awal

Tadinya, di hari sabtu (14/4) kami (saya dan keluarga) tidak akan pergi ke mana-mana. Namun apa boleh buat, saat kami sedang menonton sebuah acara TV yang mengulas tentang tempat-tempat makan yang enak di Bogor, lalu secara tidak sengaja saya nyeletuk, "Eh, ke Bogor yuk!“ yang lain malah menyetujui, tapi untuk pergi ke Taman Safari. Jadilah, dalam satu jam berikutnya kami terburu-buru berkemas, dan pada pukul 12.30 mobil kami sudah meluncur ke Bogor.

Perjalanan kami tidak terlalu menarik, hanya diwarnai sejumlah insiden kecil, seperti salah melihat petunjuk jalan atau arah, sehingga sempat salah belok di Cianjur, dan nyasar ke Sukabumi, sebelum akhirnya sadar dan berbalik arah.

Sepanjang perjalanan saya sempat menghubungi beberapa teman (internet) saya yang tinggal di Bogor, tentu saja untuk minta traktiran >:) *ditimpuks*. Sayangnya, Drey, ternyata sedang berada di Medan, karena ada saudaranya yang mau menikah dan baru kembali ke Bogor hari Selasa. Budi, baru menerima SMS saya pada malam harinya, sehingga mustahil bisa bertemu. Lalu, Oom Abay aka Hulk-Hulk Hota Hai *batuk2*, sedang kebagian tugas jaga warnet sampai malam, jadi tidak bisa diseret jadi guide :P. Saya sempat disarankan untuk mampir ke tempat kerjanya, tapi saya takut, pasti banyak oom-oom ganjen *kabuur*, dan orang tua saya belum mempercayakan saya untuk pergi sendiri, selain karena cuaca yang tidak mendukung.

Kami sampai pukul 17.00 di Cisarua, Bogor. Itupun sembari mencari hotel yang kosong di sisi jalan yang kami lewati. Akhirnya kami menginap di Hotel Parama, Cisarua, Bogor. Costnya, ehem... *batuk2 lagi* biarlah menjadi rahasia perusahaan saja :D. Selesai mandi (saya tidak ikut mandi sih :“>), bongkar-bongkar koper, dan keliling-keliling-hotel-liat-liat-siapa-tau-ada-cowok-cakep-nginep-di-sini, kami keluar hotel lagi dengan mobil, cari makanan lha :P. Karena macet, hujan, dan medannya tidak dikuasai, beresiko nyasar, akhirnya kami makan di tempat makan dekat situ, namanya itu....apa ya? Err... Lupa :D.

Malamnya, saat orang lain tidur, saya malah mandi sambil telepon-telepon orang :D. Ya, itulah… Yang jelas malannya tidak ada kejadian yang luar biasa :-“.

Taman Safari Indonesia

Pagi harinya, setelah mandi, berkemas lagi, dan makan pagi, kami langsung check-out dariu hotel itu. Singkat sekali ya? Huhu, biarlah T.T. Lalu kami segera berangkat ke Taman Safari Indonesia (TSI) – yang kata petugas hotelnya cuma sejauh lima kilometer. Oh ya, di perjalanan, menuju ke TSI, penduduk sekitar ada yang menjual makanan untuk hewan-hewan di TSI – wortel, kubis, selada – yang harganya Rp 10.000 untuk tiga ikat.

Kami sampai pukul 08.20, dan masih harus mengantri selama 10 menit. Di sana ternyata sudah banyak orang yang sama-sama menunggu TSI dibuka. Kebanyakan berasal dari Bandung dan Jakarta (menurut plat nomor mobilnya).

Ini pintu masuk sekaligus tempat beli tiketnya. Tiket masuknya Rp 40.000 seorang, dan Rp 15.000 untuk mobil. Lalu di dalam saya potret-potret ^^; Ini beberapa hasilnya:



Di dalam ada beberapa peraturan umum yang harus dipatuhi, seperti tidak boleh keluar dari mobil, tidak boleh membuka kaca mobil, dan tidak boleh membuang sampah sembarangan. Ada juga peraturan-peraturan khusus, seperti tidak boleh berhenti di tempat-tempat tertentu, mobil tidak boleh berjalan cepat, dan tidak boleh memberi makan hewan-hewan tertentu. Namun ada juga pengunjung yang nakal. Mobil ini malah berhenti di Africa Village, di mana hewan-hewannya berbahaya, sehingga tidak boleh berhenti.

Di tempat ini, meskipun hewannya mungkin tampaknya lucu dan tidak berbahaya, bila merasa tidak nyaman bisa saja mereka menjadi buas, dan menyerang mobil tersebut. Ini foto yang diambil sebelumnya, selain berhenti di sini, mereka juga berhenti di dekat tempat tinggal harimau. Pak penjaga juga marah akibat perbuatan mereka.

Setelah melihat-lihat, ternyata di ujung TSI ini ada tempat rekreasinya, masih bagian dari TSI juga. Berikut beberapa fotonya:

Kereta untuk membawa pengunjung berkeliling

Pintu Masuk Rumah Hantu
Saya sempat mau masuk ke sini, tapi karena tidak ada yang mau ikut, hehe.... kapan-kapan aja deh :-“. Sepertinya menyeramkan :-“.


Kereta Gantung dan pemandangan dari atas
Yang ini tidak seram, serius :-“, cuma ya... saat lepas landas dan mendarat, keretanya bergoyang-goyang mengerikan :P *berencana ajak-ajak Papi naik ini lain kali :-“*

Burung ini entah dari mana asalnya, tapi dia tidak takut didekati manusia.


Panggung Terbuka Safari
Di sini kita bisa menyaksikan pertunjukan gratis dari anjing, dan orang utan. Orang utan yang ini tidak mau lepas dan terus memeluk pelatihnya. Huh, mentang-mentang palatihnya cakep. Dasar ganjen :-“ *timpuks orang utan pake pisang*


Stasiun Kereta Safari



Berfoto dengan satwa dan anak satwa
Untuk bisa berfoto dengan satwa/anak satwa, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp.10.000 saja.

TSI tidak hanya dikunjungi oleh turis domestik saja, tapi juga turis mancanegara. Banyak yang berasal dari Cina, India, dan Eropa (dilihat dari ciri fisik dan bahasa yang mereka gunakan).

Untuk Papi dan oom-oom saya, sudah saya siapkan oleh-oleh foto-foto mbak-mbak cantik :-“ *melesat kabur ke Timbuktu*. Mau :D?

Akhir

Pukul 13.00 kami bersiap pulang, tentu saja. Lain kali mungkin kami akan kemari lagi. Oke, sampai jumpa di post berikutnya :D.

Labels:



+ Lily @ 2:47 pm 4 Comments

_________

Hari ini saya akan menulis mengenai adik saya tercinta *dilempar kuali*. Ah, ya, sudahlah…

Namanya Bagas. Satrio Bagaskoro. Artinya ksatria yang bersinar seperti matahari (kata orangtua sayah :P). Halah, muluk sekali :P. Lahir tanggal 10 Oktober 1997, berarti berbeda tujuh tahun dengan saya :P. Entah karena berzodiak Libra, entah karena dia anak laki-laki, atau entah karena memang sudah sifatnya, anak ini usil sekali. Begitu ada kesempatan, pasti langsung mengganggu. Padahal, saya tidak suka diganggu. Jadilah, kami sering bertengkar. Sampai salah satu menangis =)). Tapi walaupun tak dikatakan, dia selalu kesepian kalau saya tidak ada :-“ (ya kan? Tidak usah menyangkal, anak nakal >:), aku tahu itu :P.)

Tidak bisa benar-benar diam lebih dari lima menit. Setiap saat selalu bergerak. Namun ia bisa dibilang pemalu, seperti saya, hihi... *ditimpuks massa*. Kepada orang yang tidak dikenal, dia tidak akan berkata-kata. Sayangnya, sekarang sifat itu mulai luntur, dan dia sering bilang pada orang lain, “Mbak ’Na kan begini, bla-bla-bla...“ T.T. Dasar pengadu *lempar adiknya ke atas genteng*

Jarang bersosialisasi di lingkungan rumah, seperti saya juga >:D<, lebih sering berada di sekolah, atau kalau di rumah, main komputer sampai komputernya rusak berkali-kali. Terlalu kecanduan pada game, sampai-sampai malas belajar.


Yang ini bukan atas keinginan sendiri, tapi setelah dijewer dan diceramahi selama ½ jam.
Dalam pelajaran, berbeda dengan saya yang selalu ditargetkan untuk menjadi yang terbaik (itu dulu :-“ kok), dia malah cuek bebek. Waktu dapat nilai jelek, misalnya 6 untuk pelajaran matematika, dan ditanya, “Kok bisa begini sih? Kok jelek sih nilainya?“ Dia malah menjawab, “Biarin aja, Faris aja dapet nilai 3.“ Euh, adikku duduls :P.


Untungnya, rasa kemanusiaan dan tanggung jawabnya masih ada. Yang ini (membereskan tas begini) atas kedasaran sendiri, sewaktu ibunya sakit dan dirawat di rumah sakit.




Tapi secara umum masih manja --; Makan masih disuapi, mau mandi masih harus dikejar-kejar, belajar masih harus diteriaki. Pakai bajupun, kalau sudah keluar manjanya, harus dipakaikan orang lain.




Tidak suka pergi ke tukang cukur. Baru mau setelah diiming-imingi sesuatu :P.

Suka jalan-jalan. Tiap minggu selalu minta bepergian. Yang merengek-rengek minta ke Taman Safari juga dia. Untuk urusan makanan, selalu minta di PH, Pizza Hut. Kalau orang tuanya nggak ngasih, larinya ke kakaknya juga. Jadilah saya tekor T.T.


Foto ini diambil saat kami ke Situ Patengan, naik perahu, hihi... Oke, kami tidak terlalu akrab, tapi bagaimanapun, dia tetap adikku ^^; *peluk2*

Catatan: Post ini dibuat tanpa pemberitahuan pada yang bersangkutan :P.

Catatan (lagi): Dia gak mirip saya yah? =))

Labels:



+ Lily @ 1:27 pm 4 Comments

_________