Wednesday, June 11, 2008
Elves are immortal, but they still can died by being killed or waste in grief...*speechless*
Saya bener-bener ga ta apa yang harus saya tulis saat ini. Terutama dengan kejadian yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu. Perasaan manusia itu
complicated, yeah, dan saya baru benar-benar merasakan efeknya saat-saat ini, biarpun saya sudah lama sadar betapa kompleksnya perasaan manusia, dan betapa besar dan rumit konsekuensi yang bisa terjadi, karena suatu tindakan. Tindakan dipertimbangkan oleh otak, dan terkadang dihasut oleh hati, perasaan. Membuatnya semakin kompleks dan memberatkan.
Mungkin manusia tidak seberuntung Elf yang bisa hidup abadi, atau paling tidak hidup berabad-abad sehingga mereka mempunyai banyak waktu untuk menikmati hidup. Tapi mungkin Elf-lah yang tidak seberuntung manusia, yang tidak harus menghadapi penderitaan hidup dalam keabadian. Err, well, Elf memang bisa mati karena luka fisik atau memudar karena duka mendalam. Salah satu perbedaan lagi dengan manusia, yang tidak dengan mudah mati karena duka berkepanjangan. meskipun beberapa bisa saja mati. Then, now I hope that I'm an Elf. So they can see me in despair. So I need not to speak, they can see my trouble just from my glow.
Cause If I'm an Elf, I'm starting to fade...Labels: Me
+ Lily @ 7:17 pm
_________