<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d33206210\x26blogName\x3dLily.en.da.days\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://lilyendadays.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://lilyendadays.blogspot.com/\x26vt\x3d6695960562355461877', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Thursday, June 12, 2008

Setiap kali sebuah post tanpa judul tercipta, itu menunjukkan betapa depresinya saya. Semakin banyak post tanpa judul muncul di blog ini, berarti semakin sering saya hancur. Ehm, terdengar lebay, tapi itu terdengar benar bagi saya.

Bukan pertama kalinya saya menderita kejatuhan. Bukan hal baru bagi saya untuk mengalami banyak tekanan. Tapi, seberapa seringpun saya jatuh, namun saya tak pernah benar-benar terbiasa akan rasa sakit yang mengikutinya. Yang bisa saya lakukan atasnya hanyalah belajar darinya, mempersiapkan diri lebih baik agar kejatuhan serupa tidak terulang. Tindakan yang bisa saya ambil hanyalah memahami situasi di sekitar saya dengan tepat dan cepat, kemudian menyusun rencana-rencana yang tepat untuk menghadapi dan menanggulangi segala situasi itu. Dengan cara itulah saya bertahan hidup. Sekalipun saya berhati-hati, namun tetap saja, masalah akan selalu datang, diundang maupun tidak.

Sometimes fate is truly cruel, but you must accept it, ready or not.

Segala pertahanan yang saya bangun, pada akhirnya selalu kalah. Karena semua yang terjadi sudah ditentukan. Betapapun kau berusaha, di penghujung hari kau akan sadar, bahwa kau tidak bisa menghindar. Yeah, usaha meringankan, namun kenyataan kadang tetaplah pahit untuk dihadapi, betapapun kau mempersiapkan segalanya.

Not it's clear, fate is always cruel.

Just in my opinion.

Tapi itu takkan menghalangi saya untuk berusaha meminimalisir pedihnya. Semoga tidak. Manusia harus selalu berusaha, dan harus selalu berencana, untuk kemudian berusaha merealisasikannya. Dan itu yang akan saya coba lakukan. Betapapun pedih dan sulitnya.

Fate is cruel, and even I accept it happen, it doesn't mean that I won't try to against it and minimalize its damage.

Labels:



+ Lily @ 4:58 pm 1 Comments

_________