Mungkin seperti inilah rasanya kalau di kelas NEWT. Jadwalnya mengerikan, seperti tiap hari mau ulangan, dan rasanya gak ada waktu untuk bersenang-senang. Yah, berhubung sejak SMP saya sudah biasa berhadapan sama yang namanya ulangan dan tugas, masih bisa nyante sih, tapi jadwal yang penuh bener-bener bikin saya pengen nangis, huhuhu... Dan ini akan berlangsung paling nggak setengah tahun ini...
Labels: Me
PERINGATAN: Di bawah ini benar-benar hanya Essay. Jangan dicontek sepenuhnya! Yang boleh dicontek hanya polanya saja.
LEVITATION CHARM – MANTRA PENGANGKAT
I. Pengertian Mantra
Mantra adalah salah satu hal penting yang harus diketahui penyihir untuk mengeluarkan kekuatan sihirnya. Seperti tongkat sihir, mantra adalah alat untuk memfokuskan dan mengarahkan kekuatan sihir kepada maksud tertentu yang lebih spesifik. Tanpa mantra, dibutuhkan determinasi sangat besar untuk melakukan suatu sihir.
Pada penyihir-penyihir di bawah umur yang belum mengetahui kekuatan sihirnya, kekuatan sihir tersebut akan muncul tanpa diminta, biasanya saat sang penyihir dalam keadaan marah atau sedih, atau dalam bahaya. Efek dari kekuatan sihir tersebut acak, dan tidak terkontrol, meskipun memiliki maksud dan tujuan sesuai keadaan si penyihir yang dikendalikan keadaan hatinya.
II. Penggunaan Mantra
Mantra digunakan untuk ‘memanggil’ kekuatan sihir penyihir. Sebagian besar, bahkan hampir seluruh mantra adalah hasil modifikasi atau bahkan jiplakan seluruhnya dari bahasa Latin. Penggunaan mantra sangat bervariasi, tergantung mantra apa yang digunakan, maksud tujuan mantra tersebut, dan karakteristik mantra itu sendiri. Sihir yang dihasilkan penyihir merupakan gabungan antara pengucapan mantra, lambaian tongkat sihir, dan determinasi pikiran si penyihir.
III. Levitation Charm – Mantra Pengangkat
Mantra Pengangkat –sesuai pengertian yang tercetak di Kitab Mantra Standar (Tingkat 1) oleh Miranda Goshawk- adalah mantra untuk mengangkat suatu objek hanya dengan lambaian tongkat sihir. Dari pengertian tersebut sudah dapat kita ambil kesimpulan mengenai fungsinya, yaitu untuk mengangkat benda.
Mantra ini adalah mantra dasar yang pertama kali diajarkan pada penyihir pemula, karena beberapa alasan. Pertama, mantra levitasi adalah yang paling mudah, Kedua, mantra ini sekaligus dapat melatih fokus tongkat sihir, dan ketiga, mantra ini dapat melatih determinasi si penyihir.
Untuk melakukan mantra ini, ada beberapa hal yang harus terpenuhi.
Pertama, lambaian tongkat sihir. Tongkat sihir bukannya diacungkan, tetapi diayunkan dan disentakkan. Gerakannya seperti seorang kondektur di orkestra yang sedang mengatur irama para pemusiknya.
Kedua, pengucapan mantra, baik secara verbal maupun non-verbal. Untuk pemula, yang digunakan adalah mantra non-verbal. Mantranya adalah “Wingardium Leviosa” diambil dari kata Latin “
Ketiga, adalah determinasi pikiran. Si penyihir harus bertekad dan memusatkan pikirannya untuk mengangkat benda tersebut. Untuk penyihir yang sudah amat mahir, ia tidak perlu lagi berkonsentrasi karena pikirannya telah terasah dan secara otomatis telah terfokus.
Mantra pengangkat ini harus dilakukan dan dilatih secara bertahap, tidak bisa sekaligus. Mula-mula mengangkat benda-benda yang ringan dulu, seperti bulu. Kemudian ditingkatkan menjadi kertas, pensil, bahkan buku kamus. Lama-kelamaan bila sudah terlatih, benda apapun yang diangkat, selama masih masuk akal, akan bisa diangkat tanpa perlu susah payah.
IV. Latihan Mantra Pengangkat
Pada pelajaran pertama Mantra yang diajarkan adalah cara melakukan Mantra Levitasi, mantra yang paling dasar. Dalam awal pelajaran dilakukan latihan lambaian tongkat terlebih dahulu, namun tanpa tongkat. Setelah semuanya bisa melakukan dengan benar, barulah latihan sesungguhnya dimulai.
Setiap anak diberi sehelai bulu, dan diperkenankan menggunakan tongkat sihir. Pada tahap awal tidak ada yang berhasil, begitu juga dengan saya. Mungkin karena terlalu tegang atau baru pertama kali mencoba, maka tidak berhasil baik. Pada percobaan kedua, ketiga, masuk tidak bisa menggerakkan bulunya sedikitpun. Pada percobaan keempat, bulu tersebut bergerak ke atas sejauh tiga senti, namun masih belum bisa dipastikan halitu terjadi karena mantranya atau karena dengusan anak di sebelah. Pada percobaan kelima, keenam, masih sama. Percobaan ketujuh, barulah mantra ini bisa dikuasai, dan si bulu bisa digerakkan dan diangkat sejauh satu setengah meter di atas tanah! Latihan Mantra berhasil.
Catatan: Cobalah untuk berkonsentrasi dalam pelajaran ini, karena bila dilakukan asal-asalan atau tongkatnya diacungkan, bukan diayun, maka objek yang akan diangkat bisa jadi berbakar.
(Info: 557 kata)
Labels: Essay